Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Cerita Islami

PEBGEMIS BUTA DAN RASULULLAH MUHAMMAD. Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya. Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat. Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,

Jurnal Bidan Diah: TEKNIK / CARA MENYUSUI YANG BENAR

Jurnal Bidan Diah: TEKNIK / CARA MENYUSUI YANG BENAR : Cara menyusui yang benar :  posisi, upaya memperbanyak dan tanda bayi cukup ASI Salut untuk para bunda yang sudah mau berjuang u...

BLOG SUKA-SUKA: SAP CARA MENYUSUI YANG BENAR

BLOG SUKA-SUKA: SAP CARA MENYUSUI YANG BENAR :                                     SATUAN ACARA PENYULUHAN “CARA MENYUSUI YANG BENAR” Judul        ...

IndONEsia .

Gambar
Kutatap Tulis Cinta dimatanya Reaksi jenderal yang dahulu kusangka agresif dan kejam, sungguh diluar dugaan. Tak sekalipun dia menyerang memojokkan lawannya. Tak pula dia menyindir atau menatap sinis lawan debatnya. Bahkan tak segan dia memuji, menghormati pendapat rivalnya. Saat dipojokkan kembali dengan isu HAM yang menderanya dan membunuh karirnya 16 tahun lalu, dia bisa saja memojokkan kembali dengan menjawab: "Tanya kepada bu Megawati, mantan presiden yang pernah mengangkat saya sebagai Cawapres 2009"? Atau bertanya kembali, "Kenapa Pak JK sendiri tidak adili saya waktu Bapak menjabat Wakil Presiden?" Tapi tidak. Memojokkan bukan sifatnya, tidak ada dalam jernih pikirannya. Mungkin karena begitulah sifat ksatria. Sifat seorang negarawan. Maka dia hanya berkata: "Tanyalah kepada atasan saya". Atasan yang kita semua tahu persis berada justru di kubu Pak JK sendiri. Usai debat, beliau bukan hanya hangat menyambut memeluk rivalnya. Juga saat ditanya

Wahai Sobat, Mari Berpuisi

Wahai sobatku semua Dengarlah bisikan kata-kata ku ini. Tulislah wahai sobatku..! Tulislah sebuah nama untuk cintamu Tulislah puisi cinta kalian Tulislah apa yang telintas dihati kalian Rasakan getaran suara hati naluri kalian Biarkan ia bersuara menjerit Biarkan seisi dunia mendengarkannya luahannya Luahan rasa hati seorang manusia Wahai sobatku...Jangan engkau berdiam diri Jangan engkau hanya menjenguk disana sini Komentar sana komentar sini Bukankah engkau juga mempunyai rasa hati? Sedikit naluri untuk berpuisi? Wahai sobatku...Percayalah bahwa ... kita cuma insan biasa coba menerka rahasia kehidupan Sama-sama juga ada kekurangan sama-sama ada sedikit kepahitan Didalam merenangi lautan madah cinta ini coba membongkar rahasia hakikat puisi cinta

Kasih Anak Sepanjang Jalan, Kasih Ibu Sepanjang Masa

Kasih ibu kepada beta.., Tak terhingga sepanjang masa.., Hanya memberi.., Tak harap kembali.., Bagai sang surya menyinari dunia. Terima kasih ibu, Atas segala cinta, kasih sayang, serta doa-doamu yang tak akan pernah berakhir walau sampai kapanpun. Ibu, Walau harus ku bayar dengan nyawaku sekalipun, takkan pernah cukup untuk membalas jasa-jasamu. Ibu, Suatu hari aku akan berada di posisimu saat ini. Menjadi Ibu atas anak2 yang akan kami didik sendiri. Dan jika saat itu tiba, akan kudidik mereka seperti apa yang telah kau tunjukkan padaku. Ibu, Terima kasih atas segalanya. Ibu, hari ini adalah hari yg mereka sebut hari ibu, tapi bagiku, hari ibu adalah tiap hari. Love u mother… Love u father… Tags:   hari ibu