CALON IMAM YANG BAIK

Setiap orang memiliki tujuan hidupnya masing-masing. Setiap orang yang sudah memasuki kepala dua, atau bisa jadi saat menginjak 17 tahun, telah membayangkan apa yang harus dilakukan untuk mencapai target, kapan target mulai bisa dicapai, dan yang paling penting niat untuk mencapai target.

"Jodoh di Tangan Tuhan"
Aku percaya banget, Tuhan sudah mengatur semuanya. Tuhan punya jalan supaya aku ketemu jodoh aku, imam aku. Tapi, kan aku juga kudu berusaha untuk menggapainya kan? Makanya, ada ungkapan "manusia yang bertindak, sedang Tuhan yang menentukan". Nah, usaha dulu, baru ada hasil.

Hey ladies, apa yang kalian pikirkan tentang judul tulisan akuuuuuuu? Seperti apa sih calon imam yang baik buat kalian?
Menurut aku sih, calon imam yang baik itu harus bisa menuntun wanita (calon makmum), tanggung jawab, bisa diandalkan, cakep, dan tentu saja shaleh. Apakah terlalu berlebihan?

Setelah membaca kalimat di atas, mungkin kaum adam akan mengatakan bahwa kriteria semacam itu terlalu sempurna. Namanya juga eksprektasi, cita-cita, keinginan, bolehlah yaa yang tinggi. Meskipun agak sulit ditemukan kalau paket lengkap seperti itu. Hehe

Kenapa sih ngomonginnya calon imam yang baik? Kayak mau nikah besok aja.
Hey, ini penting lho! Meskipun gak bakal nikah besok, memilih calon imam itu penting. Banget, karena dengan siapa lagi kita menghabiskan sisa umur kita kalau bukan dengan pasangan? Memangnya mau punya pasangan yang asal comot gitu aja? Nggak kan?

Aku mulai merasa ini penting semenjak aku menginjak usia kepala dua. Iya, dulu okelah aku masih cari cowok hanya untuk sekedar menjadi pacar. Tapi, setelah mikir-mikir lagi. Pacaran kan ujungnya gak jelas juga, lalu putus. Mending kalau putus karena alasan yang masuk akal. Lha ini, hanya karena ego, emosi, atau hal childish lainnya. Sepertinya bukan masanya lagi, pacaran putus hanya karena hal sepele. Maka, aku udah niat untuk mencari calon suami aja. INSYA Allah ..

Mencari calon imam yang baik
Kemarin malem, aku baca di buku Peyempuan 2, buku yang ditulis perempuan misterius di salah satu akun. Di sana ditulis seperti ini “Kekasih sejati tidak akan mempermasalahkan bagaimana wajah, dan bentuk tubuhmu. Mereka akan menerima kamu karena mereka tahu kekurangan dan kelebihanmu. Percayalah.”. Kutipan itu sempet aku tanyain ke temen2 kampus aku . Lalu, temen aku langsung nanya, “Kalau cewek gimana? Mempermasalahkan fisik cowok gak?”

Menurut aku, itu tergantung situasinya. Kalau cowoknya nggak bisa bikin nyaman si cewek, bisa diandalkan, atau punya kelebihan lain. Itu jadi masalah. Kenapa gitu? Iyalah, kalau cowok sudah bisa bikin cewek nyaman, sudah bisa mendapatkan hatinya, fisik itu pasti terabaikan. Coba deh tanya temen kalian yang punya pacar dengan tampang (maaf) pas-pasan. Bukan maksud menghina. Tapi, itulah yang namanya perasaan cinta yang tulus. Intinya, cowok itu harus ada yang bisa dibanggakan. Meskipun hanya sekedar perhatian, tapi selama itu bisa membuat cewek nyaman, itulah poin pentingnya. Bukankah mayoritas cewek itu mengandalkan perasaan kan, bukan logika? Jadi bagi aku sih ya wajah tidaklah terlalu penting. Karena ketampanan bisa dimanipulasi dengan kemapanan dan keimanan .. aayeee.haaa

Oya, kalau ada cowok yang masih mempermasalahkan fisik cewek, ah say good bye aja deh. Coret namanya dari daftar calon suami. Cukup tau aja, dia lebih sayang fisik daripada hati kalian.

Nah, bocoran aja sih buat kaum adam. Kalau mau jadi calon imam yang baik, dapet makmum yang baik. Cicil deh mulai dari sekarang. Terus kalau masih nanya “Kenapa harus nyicil jadi imam yang baik dulu, dan bukan cari makmum dulu?” Jawabannya tentu saja segala sesuatu itu dimulai dari diri sendiri. Kalau cowok gak bisa merubah dirinya, bagaimana mungkin ada cewek yang mau? Calon imam yang baik dilarang PHP calon makmumnya. Jadi, kalau udah jadi calon imam yang baik, dengan sendirinya makmum akan mengikuti. Siapa sih cewek yang gak mau jadi makmum dari imam yang baik? Tapi, cewek juga harus mempersiapkan diri jadi calon makmum yang baik. Ingat! Hubungan itu “saling”. Jangan berat sebelah, harus adil.

Gini nih akibat cowok yang pengen terbang tapi gak punya sayap, akhirnya cuma bisa NGAREP bisa terbang. Hihi bener nggak ???

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Pengalaman ESWL