SAP DIABETUS MILLETUS
SATUAN
ACARA PEMBELAJARAN
Pokok bahasan :
Sistem Endokrin
Sub pokok bahasan :
Penyuluhan tentang Diabetus Millitus
Sasaran : Peserta Penyuluhan
Waktu :
14.00 WIB
Hari / Tanggal :
Selasa 23 September 2014
Tempat :
Ruangan Kelas
Penyuluh :
Kelompok
A.
Tujuan
1. Tujuan
Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan
kesehatan tentang Diebetus Mellitus maka peserta mampu memahami tentang Diabetus Melitus
2.
Tujuan
Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tantang Diabetus Melitus selama
25 menit diharapakan peserta diharapkan mampu
a. Menjelaskan pengertian Diabetes Melitus
b. Menjelaskan penyebab DM
c. Menyebutkan tanda dan gejala DM
d. Menyebutkan komplikasi DM
e. Menjelaskan cara perawatan DM (prinsip)
f. Menyebutkan diit pada DM
g. Menyebutkan makanan yang harus dihindari
h. Menyebutkan buah yang harus dihindari
i.
Menyebutkan buah yang bebas dimakan
j.
Menyebutkan sayuran yang bebas dimakan
k. Menyebutkan sayuran yang boleh dimakan tapi dibatasi
B.
Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
C.
Media
a. Lembar
balik
b. Leaflet
D.
Materi
a.
Terlampir
E.
Perorganisasian
No
|
Kegiatan
Penyuluhan
|
Respon Pasien
|
Waktu
|
1.
2.
3.
|
PEMBUKAAN
a. Memberi
salam
b. Persepsi
tentang DM (Diabetus Mellitus)
c. Menjelaskan
tujuan penyuluhan
d. Menjelaskan
kontrak waktu
PELAKSANAAN
a. Menjelaskan
materi tentang Diabetus Mellitus
b. Mengevaluasi
secara verbal
PENUTUP
a. Menyimpulkan
hasil kegiatan
b. Mengakhiri
kegiatan dengan mengucapkan salam
|
a. Peserta
menjawab salam
b. Peserta
menjawab dengan benar
c. Peserta
memperhatikan
d. Peserta
menyutujui
a. Peserta
mendengarkan dengan baik
b. Peserta
menjawab beberapa pertanyaan yang dierikan penyuluh
a. Peserta
memperhatikan
b. Peserta
menjawab salam
|
5 Menit
20 Menit
5 Menit
|
F. Setting Tempat
Keterangan
:
Penguji
:
Penyuluh
: Peserta
G.
Evaluasi
a.
Evaluasi Struktur
1)
Peserta diharapkan duduk menghadap ke arah penyaji
2)
Peserta turut serta dalam kegiatan
b.
Evaluasi Proses
1)
Peserta
tidak ada yang meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
2)
Peserta
dapat berperan aktif selama kegiatan berlangsung
3)
Peserta
dapat menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan penyuluh
c.
Evaluasi Hasil
1)
Peserta
mampu menjelaskan pengertian DM
2)
Peserta
mampu mengetahui penyebab, tanda dan gejala DM
3)
Peserta
mampu memahami mengenai DM
MATERI
A.
PENGERTIAN
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang kompleks yang melibatkan
kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak serta berkembangnya
komplikasi mikrovaskuler, makrovaskuler dan neurologist. ( Long, 1996 : 4 )
Diabetes Mellitus merupakan
sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam
darah atau hiperglikemia. ( Smeltzer,2002 : 1220 )
B.
Diabetes militus merupakan sekelompok kelainan
heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau
hiperglikemi. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam
darah. Glukosa dibentuk dihati dari makanan yang dikonsumsi. (Brunner dan
Suddarth, 2002).
Diabetus
Mellitus dibagi menjadi du tipe yaitu
I.
Diabetes tipe I
Diabetes
tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pankreas. Kombinasi faktor
genetik, imunologi dan mungkin pula lingkungan diperkirakan turut menimbulkan
destruksi sel beta.Faktor-faktor genetik. Penderita diabetes tidak mewarisi
diabetes tipe I itu sendiri, tetapi mewarisi suatu kecenderungan atau
predisposisi genetik ke arah terjadinya diabetes tipe I. kecenderungan ini
ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA(human leucocyt antigen)
tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen
transplantasi dan proses imun lainnya. Resiko terjadinya diabetes tipe I
meningkat tiga hingga lima kali lipat pada individu yang memiliki salah satu
dari kedua tipe HLLA tersebut.
Faktor-faktor
imunologi. Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon otoimun.
Respon ini merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan
normal tubuh dengan cara bereaksi pada jaringan tersebut yang dianggapnnya
seolah-olah jaringan asing. Factor-faktor ;lingkungan. Adanya faktor eksternal
yang dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi sel beta.(Irawan Susilo Imim, dkk, 2000)
II.
Diabetes tipe II
Faktor genetik diperkirakan
memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. Selain itu
terdapat pula faktor-faktor resiko tertentu yang berhubungan dengan proses
terjadinya diabetes melitus II. Faktor-faktor
ini adalah :
Ø
Usia resistensi insulin cenderung meningkat pada usia
di atas 65 tahun.
Ø
Obesitas
Ø
Riwayat keluarga
(Irawan Susilo Imim, dkk, 2000)
B.
PENYEBAB
a. Keturunan
b. Usia
c. Kegemukan / obesitas
d. Kurang gerak
e. Kehilangan insulin
f. Alkoholisme
g. Obat-obatan
h. Gaya hidup
i.
Penuan
j.
Infeksi
C.
TANDA DAN GEJALA DM
a. Berat badan menurun
b. Cepat merasa lapar dan dahaga
c. Banyak kencing
d. Luka sulit sembuh
e. Cepat lelah & mengantuk
f. Kesemutan pada jari
g. Penglihatan kabur
h. Gatal – gatal pada kulit terutama bagian luar
i.
Mudah cepat timbul
bisul atau abses dengan kesembuhan yang lama
j.
Gairah sex menurun
D.
KOMPLIKASI
a. Gangguan pada mata (Kebutaan)
b. Gangguan pada syaraf
c. Gangguan pada pembuluh darah
d. Gangguan pada otak
e. Penyakit jantung atau stroke
f. Gangguan pada ginjal
E.
CARA PERAWATAN DM (Prinsip)
a. Kontrol kadar gula darah yang
teratur
b. Olah raga yang teratur/ latihan
gerak
c. Minum obat secara teratur
d. Makanan sesuai diit
F.
DIIT PADA DM
a.
Tinggi
karbohidrat
b.
Tinggi serat
c.
Rendah lemak
d.
Rendah protein
G.
MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI
a. Gula
b. Susu
c. Madu
H. BUAH YANG HARUS
DIHINDARI
a. Nangka
b. Durian
c. Sawo
d. Leercy
e. Apel merah
I. BUAH YANG BEBAS
DIMAKAN
a. Jambu biji
b. Pepaya
J. SAYURAN YANG BEBAS
DIMAKAN
a. Tomat
b. Terong
c. Ketimun
d. Kol
e. Sawi
f. Gambas
g. Kangkung
K. SAYURAN YANG BOLEH DIMAKAN TAPI DIBATASI
a. Buncis
b. Daun singkong
c. Kacang panjang
d. Kembang Kol
e. Bayam
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2002). Modul
Pedoman Kader PHC. Magelang: Bapelkes Salaman Magelang
Mansjoer, Arief. 2005. Kapita Selekta Kedokteran. EGC: Jakarta
Brunner & Suddart, 2001. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 2 .EGC: Jakarta.
Askandar Tjokroprawiro, 2000, Simposium
Diabetes Mellitus, Fakultas Kedokteran UNAIR RSUD Dr Sotomo, Surabaya
Irawan Susilo Imim, dkk, 2000, Waspadai
Diabetes Mellitus, Cahaya Remadja Bandung.
Johnson. M, 2000, Diabetes Terapi dan
Pencegahanya,IKAPI, Bandung
Sarwono, W, DKK, 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid I, Balai Penerbit , FKUI, Jakarta
Sidarwan, S, 2002, Petunjuk Praktis
Pengelolaan DM Perkeni 2002, FKUI-RSU pn Cipto Jakarta.
Smaltzer, Bare, 2001, Keperawatan Medikal
Bedah, Volume 2, EGC, Jakarta
SATUAN
ACARA PEMBELAJARAN DIABETUS MILLITUS
SISTEM
ENDOKRIN
Oleh :
FEBRIANA FATOKHAH SARI
NAILIS ZULFATUN N
TAUFIQ ANNAS
TETUKO DANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA HUSADA SEMARANG
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
SK. MENDIKNAS
RI.NO.135/D/2005
Jl.kompol Soekamto NO.46
Telp.0246724581-6711032
SEMARANG
Komentar
Posting Komentar